blackcobra18

TOURING RANCABALI - PANGALENGAN

Unknown | 11:04 |
Akhirnya datang juga weekend \(^-^)/

Minggu ini rencana mau melakukan touring ( sepeda motor ), adapun destinasi yang sudah di sepakati yaitu ke Bandung - Ciwidey – Pangalengan, setelah sebelumnya ke daerah utara Bandung – Lembang – Sagala Herang Subang dan timur Bandung – Kawah Domas Garut, maklum belum bisa yang jauh-jauh soalnya harus jaga fisik juga buat workday. Minggu pagi 12 Mei 2013, setelah melakukan beberapa persiapan antara lain cek kendaraan, cek perbekalan, dan yang paling penting cek isi dompet fren karena buahayaa kalo sampai ketinggalan, bisa-bisa ane ngutang sana-sini,heee.

Sekitar pukul 08.00 WIB, saya langsung tancap gas untuk janjian dengan teman di alun-alun Soreang yang berjarak sekitar 12km. Sekitar jam 10.00 WIB kita sudah berada di daerah Ciwidey, hawa dingin sudah mulai menjalar seluruh tubuh meskipun sudah pake baju 2 rangkap plus jaket tetep saja, dan yang paling terasa dingin sekitar pergelangan tangan karena lupa gak pake sarung tangan. Dari sekitar sini ( Rancabali ) udara sejuk, segar mulai menyeruak ke hidung ditambah bau pohon pinus ( emang kaya gimana ya, hee ) pun pemandangan yang sudah berganti menjadi hamparan pohon pinus dan kebun teh di sebelah kanan dan kiri jalan menambah rasa semangat untuk terus jalan. Maklum orang kota, jarang dapat merasakan hal seperti ini.

Merasakan wajah yang tertepa angin gunung yang sejuk uugghhhhhhhh, mencium udara yang segar hahhhhhh, melibas tikungan yang berbelok-belok tak peduli tanjakan dan turunan yang menghalangi yessssss, sensasi yang menyenangkan - great feeling – oh yesss oh nooooo... :p


Sekitar kurang lebih pukul 11.00 WIB, akhirnya sampai di daerah Situ Patengan, sekilas ane ceritain ya asal muasal Situ Patengan, konon dahulu kala ada seorang pangeran bernama Raden Indrajaya dan seorang putri bernama Dewi Rengganis yang saling mencintai. Namun karena keadaan, keduanya terpaksa berpisah. Keduanya dilanda kesedihan berkepanjangan, sampai-sampai air mata mereka berdua menggenang dan membentuk sebuah situ atau danau.

Tepat sekitar pukul 12, hamparan perkebunan teh milik PT.PERHUTANI di daerah gambung tampak menghampar seperti permadani, begitu indah, begitu rapi seperti ukiran yang jauh lebih rapi dibanding pemahat hebat hehee, itulah yang dicari dari perjalanan ini semua brooo, supaya mata kita selalu melihat keindahan alam ciptaan tuhan sehingga bisa membuka mata kita akan kebesaran Alloh SWT dan selalu mensyukurinya, aminn.

Setelah setengah perjalan, kami pun mulai sepakat untuk beristirahat ( makan siang ) di kebun teh, dengan bekal sekedarnya seperti ayam goreng, ikan asin, gepuk, sambal, lalapan dan nasi tentunya ( eksklusif menu heee ),kami pun mulai melahap bekal, dengan cuaca dan pemandangan seperti ini jangankan menu diatas, nasi sama garam aja sudah terlalu enak hahaa.

Melihat pemandangan seperti ini jadi ingat kenangan sewaktu kecil dulu, waktu sekitaran SD kelas 3-4 gitu, ayah pernah membawa kesini ( Gambung ), hiking bersama rombongan ( keluarga, tetangga )dari Gambung menuju Pangalengan, bersama kami menyusuri kebun teh, hutan cemara, sungai, wah pokoknya seruuu dan sungguh pengalaman tak ternilai deh.

Akhirnya sampai juga di Pangalengan sekitar jam 12.30, tujuan pertama tentu Situ Cileunca untuk melihat-lihat dan foto2 bersama, cuman sayang nasibnya itu situ wahh kotor, panas, yah tak terawat lah, mungkin karena sepinya pengunjung ya dibanding Situ Patengan yang ramai pengunjung, sehingga berimbas pada sektor pendapatan dan akibatnya operasional terbengkalai, ckckckk.

Setelah menghabiskan 1 jam di sana, kami pun sepakat untuk mengakhiri tour, karena cuaca yang mulai agak gelap dan juga perjalanan pulang yang cukup jauh mengingat hari esok yang harus kembali beraktivitas seperti biasanya. Tak lupa di jalan sempat mampir untuk membeli oleh2 seperti manisan, permen susu, kalua jeruk, susu murni dll, sekedar untuk buah tangan saja dan untuk dibagikan ke teman-teman.

Sempat terjebak hujan juga dijalan ( maklum musim hujan ), perjalanan pun bertambah lambat karena jalanan yang licin dan turunan yang lumayan dahsyatt kemiringannya, belum lagi hujan membuat macet karena kendaraan di depan ( bus pariwisata ) dan lainnya berjalan lambat untuk menghindari kecelakaan. Alhasil, setelah 2 jam lebih perjalanan, baru sampai rumah sekitar jam 16.30, memang cukup menguras tenaga, tapi sepadan dengan kepuasan yang didapat, malah kami merencanakan untuk mengagendakan jadi kegiatan rutin ke depannya, semoga saja terwujud.

Dan kalau memungkinkan kegiatan touring akan diganti menjadi hiking, selain lebih efisien juga, ya setidaknya bisa membantu sobat greener’s, ya kan hehe.

(blogger)***